A.  Isu-Isu Pokok

Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan informasi, memberikan dampak yang besar dalam seluruh aspek kehidupan manusia, tidak terlepas pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Manfaat informasi serta media komunikasi lainnya terbukti memberikan dampak positif atau manfaat terhadap perluasan pengetahuan dan wawasan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentunya akan berbaur dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mencapai pendidikan yang berkualitas. Layaknya sebuah sistem, sekolah akan berkembang manakala mampu bersikap dinamis serta memiliki sinergitas dengan seluruh komponen pendidikan, terutama masyarakat dan stakeholder lainnya dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran sekolah. Untuk membangun kerjasama serta menarik citra positif dari masyarakat, sekolah harus mampu menciptakan program-program atau inovasi yang berhubungan dengan peningkatan proses pendidikan di sekolah. Inovasi-inovasi program sekolah akan dapat dirasakan dan diketahui publik manakala dikemas sedemikian rupa yang dapat menarik dan memberikan kepuasaan layanan pada konsumen pendidikan. Dengan demikian dibutuhkan strategi pemasaran yang kreatif dalam menginformasikan seluruh program, kebijakan, serta ciri khas atau karakteristik sekolah sebagai nilai jual dan nilai tambah kepada masyarakat luas.

Hal di atas, mendasari isu-isu pokok dari judul yang penulis buat terkait Website sebagai salah satu media pemasaran pendidikan di sekolah, sebagai berikut :

Globalisasi pendidikan sebagai perubahan besar dalam pendidikan, yang ditandai dengan pasar bebasnya yang tidak hanya harus menghasilkan produk berkualitas, akantetapi SDM yang berkualitas.

  • Perubahan paradigma masyarakat pra-informasional menjadi masyarakat informasional sebagai wujud dari era globalisasi yang juga ditandai dengan perkembangan teknologi yang menghasilkan jutaan arus informasi.
  • Tuntutan masyarakat akan peningkatan pendidikan yang berkualitas, sehingga sekolah harus mampu melakukan inovasi program pendidikan dan mengemasnya dengan kreatif.
  • Dibutuhkannya media informasi dan komunikasi yang dapat digunakan untuk mempublikasikan profil dan kondisi sekolah
  • Kebutuhan pasar, dalam hal ini masyarakat akan informasi pendidikan yang ada di sekolah.

 B.  Tinjauan Teoritis

Definisi Website

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

Sejarah Website

Penemu website adalah Sir Timothy John Tim “Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertamakali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.

Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menujukkan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi hyperlink (pranala) yang menghubungkan ke website lain, jadi, kadangkala perbedaan antara website yang dibuat oleh individu perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak kentara.

Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa komputer pribadi, laptop, PDA ataupun telepon selular.

Sebuah website dibuat di dalam sebuah sistem komputer yang dikenal dengan server web, juga disebut HTTP Server, dan pengertian ini juga bisa menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankan sistem ini, yang kemudian menerima lalu mengirimkan halaman-halaman yang diperlukan untuk merespon permintaan dari pengguna. Apache adalah piranti lunak yang biasa digunakan dalam sebuah webserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet Information Services (IIS).

Macam-Macam Situs Web

Website Statik

Adalah salah satu bentuk website yang isi di dalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya di maintain secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software editor.

Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :

  • Elemen 1 yaitu penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML diubah di dalam program editor tersebut.
  • Elemen 2, yaitu WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.
  • Elemen 3, yaitu editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb, dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih tempat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan sekejap mereka sudah dapat membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

Website Dynamic

Adalah website yang secara berkala, informasi di dalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis diambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung di antara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan sang user.

Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dynamic, beberapa di antaranya adalah ColdFusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk di dalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga.

Plugin tersedia untuk menambah banyaknya feature dan kemampuan dari web browser, dimana, plugin ini dipakai untuk membuka content yang biasanya berupa cuplikan dari gambar bergerak (active content) contohnya adalah Flash, Shockwave atau applets yang ditulis dalam bahasa JAVA. Dynamic HTML juga menyediakan untuk user supaya dia bisa secara interaktif dan realtime, meng-update di web page tersebut (catatan; halaman yang diubah, tak perlu di load atau di reloaded agar perubahannya dapat dilihat), biasanya perubahan yang dilakukan mereka memakai DOM dan Javascript yang sudah tersedia pada semua Web Browser sekarang ini.

Terdapat beberapa perbedaan dalam penulisan dari terminologi website. Walaupun ¨Website¨ sudah secara umum dipakai, namun untuk Associated Press Stylebook, Reuters, Microsoft, Academia, dan kamus-kamus yang ada, penulisan yang mereka pakai adalah dengan menggunakan 2 kata, yaitu Web site. Hal ini karena ¨Web¨ bukanlah terminilogi umum, namun kependekan dari World Wide Web.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/situs-web

Definisi Pemasaran Pendidikan

Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencakan, menentukan harga, mempromosikan dan untuk mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Wlliam J. Stanton, Fundamentalis of Marketing, 1978:5).

  Menurut Kotler (1997:9), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.

  1. 2.    Strategi Pemasaran Pendidikan

  Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara emplisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bernett, 1988). Sementara itu, Kahle (1990) mendifinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, postioing, elemen pemasaran, dan biaya iuran pemasaran.

Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yag saling berkaitan (Corey, Dolan, 1991), yaitu :

  • Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
  • Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukan lini produk, dan mendesain penawaran individual pada masing-masing lini.
  • Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kunatitatif dari produk kepada pelanggan.
  • Sisitem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau eceran yang dilalui produk sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
  • Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.

 

Strategi pemasaran jasa pendidikan berarti rencana yang komprehesif pada kegiatan lembaga pendidikan dalam memberi layanan jasa pendidikan yang memuaskan kepada pengguna dengan cara memperhatikan konsep, model, produk, biaya pendidikan dan strategi distribusi informasi jasa lembaga pendidikan (Ulil Multazam, tersedia : http://www.stail.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=69&Itemid=113).

 

Model-Model Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan

Gronroos menegaskan bahwa pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran interaktif, begitupun dengan pemasaran jasa pendidikan. Adapun penjelasan dari model-model strategi pemasaran pendidikan, yaitu :

  1. Pemasaran eksternal, yaitu menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh organisasi pendidikan dalam mempersiapkan produk, menetapkan harga, melakukan distribusi informasi dan mempromosikan produk jasa yang bernilai superior kepada para pelanggan dalah hal ini wali murid. Bila ini bisa dilakukan dengan baik, maka para wali murid sebagai pelanggan akan terikat dengan organisasi, sehingga keuntungan jangka panjang bisa terjamin.
  2. Pemasaran internal, yaitu menggambarkan tugas yang diemban organisasi dalam rangka melatih dan memotivasi para guru, karyawan dan para murid sebagai asset utama organisasi agar dapat melayani para pelanggan dengan baik. Yang tak kalah pentingnya adalah pemberian penghargaan atau reward dan pengakuan yang sepadan dan manusiawi. Aspek ini membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas, dan rasa memiliki setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat memerikan kontribusi besar bagi organisasi dan bagi pelanggan yang dilayani.
  3. Pemasaran interaktif, yaitu menggambarkan interaksi antara pelanggan dalam hal ini para wali murid dengan para karyawan (guru dan staff) dan juga dengan pemimpin organisasi (kepala sekolah). Diharapkan setiap sumber daya manusia organisasi yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan (empowered) dapat memberikan Total Quality Service kepada setiap pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini terealisasi, maka pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan organisasi yang bersangkutan, dan bahkan bisa menjadi sarana dan media pemasaran organisasi.

 

C.  Problematika Di Lapangan

Pemasaran dalam pendidikan memusatkan perhatian pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan, dalam hal ini komponen pendidikan termasuk stakeholder di didalamnya. Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan menambah atau meningkatkan nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang melakukan pemasaran berorientasi sebagai nonprofit organization.

Pemasaran pendidikan di sekolah, dibutuhkan untuk menjaga eksistensi sekolah sebagai lembaga yang menghasilkan jasa pendidikan untuk masyarakat. Hal ini sebagimana dikemukakan oleh David W. Cravens (David W. Cravens, Strategic Marketing, 1982), mengemukakan bahwa suatu organisasi yang memutuskan tetap eksis dan suvive digelanggang persaingan yang ketat ini, mau tidak mau, tidak akan sukses tanpa memiliki strategi pemasaran yang baik.

Website sebagaimana dikemukakan di atas, merupakan salah satu media online yang dapat dimanfaatkan sekolah dalam mengkomunikasikan jasa pendidikan yang ditawarkan kepada masyarakat. Dengan adanya website, maka masyarakat secara luas dapat melihat dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan, seperti informasi penerimaan siswa baru, informasi transparansi keuangan sekolah, informasi guru, informasi terkait sarana parasarana, dan informasi lainnya.

Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan, media website sebagai media online pemasaran di sekolah, masih cenderung digunakan oleh sekolah-sekolah yang sudah maju, terutama di daerah perkotaan seperti sekolah-sekolah negeri unggulan, sekolah yang berbasis ICT, sekolah swasta ang bonafit, karena membutuhkan fasilitas yang memadai seperti komputer, internet, serta biaya, dan sumber daya manusia yang mengelola website.

Jika berkaca pada visi dan misi Kementerian Pendidikan Nasional yang melahirkan 5 pilar kebijakan yaitu ketersediaan merefleksikan jaminan pendidikan, keterjangkauan dalam memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi, kesetaraan, dan penjaminan kepastian dalam memperoleh pendidikan, kegiatan atau upaya sekolah yang berbasai online ini sudah harus dilakukan, namun tetap saja kendala implementasi di lapangan selalu ada, seperti sumber daya manusia, fasilitas, serta biaya pengelolaan website.

Pemasaran berbasis internet atau online dengan menggunakan website, dapat meminimalisir biaya promosi sekolah yang biasanya dilakukan secara langsung, seperti penyebaran angket, kunjungan ke sekolah-sekolah dan lainnya. Selain itu, website dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja.

Mengetahui besarnya fungsi website bagi lembaga pendidikan yaitu sekolah, banyak iklan-iklan secara online yang menawarkan website gratis dan praktis, seperti pada Forum Web Design Premium dan Domain Murah yang menawarkan website siap pakai. Hal ini, tentu dapat dimanfaatkan oleh sekolah. Saat ini website sudah menjadi keharusan di sekolah-sekolah, baik jenjang pendidikan dasar, menengah, apalagi jenjang pendidikan tinggi. Jardiknas sebagai jaringan pendidikan secara nasional menjadi salah satu tuntutan kepada sekolah untuk membuat suatu media pemasaran secara interaktif melalui internet yaitu website. Konsumen pendidikan dapat berinteraksi dengan seluruh komponen sekolah, baik guru, kepala sekolah, serta warga sekolah lainnya. Hal ini, secara tidak langsung dapat membantu menumbuhkan keharmonisan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai stakeholder pendidikan, sehingga perkembangan sekolah dapat terus terwujud.

 

D.  Kesimpulan dan Rekomendasi

       Kesimpulan

  1. Website merupakan salah satu media berbasis ICT yang dapat digunakan sebagai media pemasaran di sekolah secara online
  2. Pemasaran dapat menambah dan meningkatkan nilai guna suatu barang, dalam hal ini lembaga pendidikan yaitu sekolah.
  3. Website membantu sekolah dalam mengkomunikasikan jasa pendidikan kepada masyarakat luas secara interaktif, yaitu adanya proses komunikasi dua arah antara sekolah dan stakeholder atau konsumen pendidikan
  4. Pemanfaatan website di sekolah, belum dilakukan secara keseluruhan, karena adanya beberapa kendala, seperti fasilitas, sumber daya manusia, biaya pengelolaan, dan lainnya, sehingga hanya sekolah-sekolah bonafit dan yang berada di daerah perkotaan yang sudah memiliki website sekolah.

     

      Rekomendasi

  1. Website sekolah saat ini sudah menjadi keharusan dimiliki oleh sekolah, hal ini berkaitan dengan globalisasi pendidikan yang diharsukan lembaga-lembaga pendidikan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
  2. Pemerintah bersama komite atau dewan sekolah harus bekerjasama dengan sekolah dalam membantu sekolah memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat luas.
  3. Sekolah harus mengagendakan pelatihan kepada para guru dan tenaga kependidkan lainnya untuk belajar lebih jauh dtentang ICT, termasuk internet dan website.
  4. Jika peningkatan kemampuan ICT menjadi salah satu tuntutan di dunia kerja saat ini, maka pemerintah harus mengupayakan fasilitas untuk mendukung tujuan pendidikan yang menghasilkan insan indonesia cerdas dan kompetitif.
  5. Sekolah harus memiliki bagian khusus yang menangani pengelolaan website, sehingga informasi yang ada di web tetap update dan terorganisir dengan baik.

 

Referensi

Alam, Buchari, H, Prof. DR., Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan CV. Alfabeta, Bandung.

Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek), Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Tjipto, Fandy, Strategi Pemasaran, Ed.2. Cet.5, Yogyakarta, Andi, 2001.

http://www.stail.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=69&Itemid=113).

http://id.wikipedia.org/wiki/situs-web