Latest Entries »

A.  Isu-Isu Pokok

Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan informasi, memberikan dampak yang besar dalam seluruh aspek kehidupan manusia, tidak terlepas pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Manfaat informasi serta media komunikasi lainnya terbukti memberikan dampak positif atau manfaat terhadap perluasan pengetahuan dan wawasan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentunya akan berbaur dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mencapai pendidikan yang berkualitas. Layaknya sebuah sistem, sekolah akan berkembang manakala mampu bersikap dinamis serta memiliki sinergitas dengan seluruh komponen pendidikan, terutama masyarakat dan stakeholder lainnya dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran sekolah. Untuk membangun kerjasama serta menarik citra positif dari masyarakat, sekolah harus mampu menciptakan program-program atau inovasi yang berhubungan dengan peningkatan proses pendidikan di sekolah. Inovasi-inovasi program sekolah akan dapat dirasakan dan diketahui publik manakala dikemas sedemikian rupa yang dapat menarik dan memberikan kepuasaan layanan pada konsumen pendidikan. Dengan demikian dibutuhkan strategi pemasaran yang kreatif dalam menginformasikan seluruh program, kebijakan, serta ciri khas atau karakteristik sekolah sebagai nilai jual dan nilai tambah kepada masyarakat luas.

Hal di atas, mendasari isu-isu pokok dari judul yang penulis buat terkait Website sebagai salah satu media pemasaran pendidikan di sekolah, sebagai berikut :

View full article »

Sekolah sebagai organisasi pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan potensi peserta didik, sebagaimana definisi pendidikan yang termuat dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003, bahwa “pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutn spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

View full article »

“Hikmah Melalui Analogi Jalan”

 

Kawan,berbagi dalam hal motivasi dengan orang lain, mungkin akan sedikit membantu menumbuhkan kembali jiwa-jiwa yang gundah dan rapuh. Roda kehidupan akan terus berjalan mengiringi setiap detakan jantung dan hembusan nafas seorang manusia. Dan ketika Allah berkehendak, maka itulah yang terjadi. Saat keikhlasan datang maka yakinlah hadiah istimewa dari Allah yang tak pernah sedikit pun terbayangkan akan segera kita dapatkan.

Banyak cara yang bisa Allah lakukan untuk merangkul kembali hamba yang disayangi-Nya. Kawan renungilah pengalaman penuh hikmah di balik analogi jalan ini..

  View full article »

Teori Managerial Grid

Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :

  1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
  2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
  3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
  4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
  5. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

Lapangan pekerjaan yang terbatas serta tuntutan kebutuhan pasar yang meningkat menyebabkan banyaknya pengangguran. Pengangguran sudah menjadi masalah struktural bagi bangsa Indonesia. Banyak hal yang menjadi factor penyebab, baik yang berasal dari aspek internal seperti softskill, sikap, mental, ketiadaan modal financial, cacat tubuh dan sebagainya serta factor eksternal seperti kualitas pendidikan, system ekonomi, system politik yang ada pada suatu negara, dan sebagainya. Angka pengangguran sulit untuk dihilangkan sekalipun pada negara maju, akan tetapi masih dapat diminimalisir dengan berbagai program atau kebijakan yang relevan dalam memecahkan permasalahan tersebut. Di Indonesia, angka pengaguran masih cukup besar, pada tahun 2004, angka pengangguran sebesar 10,2 juta (9,8%), kemudian terus meningkat menjadi 10,8 juta (10,3%) pada tahun 2005 dan 11,1 juta (10,4%) pada tahun 2006. Serupa dengan fenomena kemiskinan, angka pengangguran mengalami penurunan pada tahun 2007 hingga 2009. Pada tahun 2009, angka pengangguran masih sebesar 9,2 juta (8,1%).

View full article »

Era globalisasi membawa perubahan besar dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang semakin pesat serta melahirkan jutaan arus informasi, menuntut akan adanya kualitas yang terus dinamis dengan perkembangan yang ada. Pendidikan menjadi bagian terpenting dalam peningkatan kualitas, terutama kualitas SDM yang merupakan modal potensial dalam pembangunan. Pentingnya pendidikan dalam peningkatan SDM, menjadikan pendidikan sebagai indikator utama dalam HDI (Human Development Index).

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang dipercaya mampu berkontribusi besar dalam mencetak manusia-manusia unggul, dituntut untuk berada dalam area inovasi. Area atau suatu kondisi yang mengharuskan lahirnya ide-ide atau gagasan kreatif yang diarahkan pada kemajuan sekolah tersebut. Ide-ide kreatif yang dihasilkan erupakan keunggulan yang menjadi ciri khas sekolah yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dan minat konsumen pendidikan.

View full article »